Can 1 Person Slows Global Warming?

Sudah 2 mingguan ini aku ga nginep di ruang HMTC lagi, panasnya gak ketulungan. Memang ahir-ahir ini suhu Surabaya kian hari-kian memanas. Dan mungkin akan terus memanas dengan semakin banyaknya pengendara kendaraan bermotor dan asap pabrik di sekitar kota ini. Mmm…peluang besar bagi pedadang es cendol nih.. Yah minimal dengan semakin gak nyamannya aku dengan suhu kota ini, masih ada hamba Allah yang bisa menikmati hasilnya.

Mungkin benar yang dibilang mas Gore di pelem dokumenter An Inconvenient Truth yang beberapa waktu lalu aku tonton. Bener-bener kanyataan pahit. Dipelem itu dibilang kalo salah satu penyebab semakin tingginya suhu bumi A.K.A Global Warming, itu karena kadar CO2 yang semakin melimpah di atmosfer. Hal ini mengakibatkan radiasi panas matahari yang harusnya dipantulkan bumi ke luar angkasa, malah nabrak kumpulan CO2 di atmosfir. Tabrakan ini mengakibatkan radiasi panas tadi balik lagi ke bumi, trus sama bumi dipantulkan lagi, trus nabrak CO2 lagi sampe terjadi stack overflow dan begitu seterusnya. Fenomena itu biasa dikenal dengan efek rumah kaca.Trus darimana CO2 itu datang?
Sejak revolusi industri di Prancis dulu, manusia punya teman baru, yaitu mesin, yang lebih disayang daripada sahabat lamanya, yaitu lingkungan. Tentu hal ini menimbukan kecemburuan kan (mulai ngelantur..), nha kecemburuan itu yang menyebapkan bumi mutung sampe berniat pingin nyusahin manusia. Maka bumipun mengorbankan dirinya, agar manusia bisa sadar akan kekhilafanya dimasa lalu. Mungkin gitu sinopsis Global Warming ala sinetron indonesia. Dan memang, tersangka utama penyabab global warming ya memang manusia, manusia yang kurang bisa bijaksana dalam menggunakan teknologi.

Salah satu penyumbang CO2 adalah mesin-mesin yang menggunakan prinsip pembakaran. Mulai mesin motor sampe mesin pesawat terbang. (tentunya mesin jahit tidak termasuk 😀 ). Sehingga bisa disimpulkan, bahwa saya, dan mungkin anda, adalah oknum yang ikut ambil peran dalam memperparah global warming. Karena aku punya motor, dan motorku, pun juga mungkin motor anda, adalah salah satu motor dari jutaan motor yang ikut menyumbangkan CO2-nya untuk memenuhi atmosfer.

Aku sangat mendukung gerakan Bike To Work. Karena gerakan ini jelas akan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, yang berimplikasi pada pengurangan CO2 di udara. Tapi mungkin untuk saat ini masih blom bisa turut serta dalam aksi ini. Dan yang bisa kulakukan hanya mengefektifitaskan penggunaan motor yang aku pakai.

Kali ini, tidak akan terjadi evolusi lanjutan sampai terbentuk manusia yang kebal akan efek global warming. Jikalau memang teori evolusi itu benar, manusia mungkin akan punah duluan sebelum sempat berevolusi 😈

Caranya?
Motor akan menyuntikkan CO2 ke udara hanya ketika motor itu hidup. Dan sebenarnya kita bisa mengurangi prosentasi kehidupan (elah dah, bahasane aneh..) motor kita di jalan raya. Sering kita melihat adanya persimpangan di jalan raya yang dilengkapi dengan traffic light. Nah..disitulah kesempatan kita untuk mematikan kendaraan bermotor kita. Efeknya, bensin irit, dan bisa lebih nyantai. Apabila hal ini dilakukan oleh seluruh pangguna kendaraan bermotor, efeknya pasti lebih masif, antara lain: cadangan minyak bisa lebih awet dan udara bisa lebih bersih. Amiin..

Jadi, bagi temen-temen yang blom bisa ikut Bike to Work, bisa ga ikut mematikan motor di traffic light? Karena bagaimananpun juga, 1 orang g mungkin bisa memperlamabt global warming, tapi 1000, 10000, 1000000 orang mungkin bisa melakukanya. Dan tidak akan ada 1000000 orang jika kita sebagai individu tidak mulai tergerak.

Masih banyak cara lain yang bisa kita lakukan sebelum alam ini menjadi hancur karena kita, tapi kadang rasa enggan untuk mecoba itu yang membuat kita tidak mau bergerak.

Sumber Gambar:
imagecache2